Banyak konsumsi steak bisa kena kanker. Steak adalah sepotong besar daging, biasanya daging sapi. Daging merah, dada ayam dan ikan seringkali dipotong menjadi steak. Kebanyakan steak dipotong tegak lurus dengan serat otot, menambah kelegitan daging. Steak biasanya dimasak dengan dipanggang, meskipun dapat digoreng atau di-“broil”.
Sebuah restoran yang mengkhususkan makanan steak biasanya dikenal sebagai rumah steak.
Jumlah waktu pemasakan steak tergantung perorangan; pemasakan yang lebih cepat menghasilkan daging yang lebih lembut, dan bersari, dan pemasakan yang lebih lama mengurangi penampakan darah dan juga mengurangi masalah tentang penyakit. Sejumlah perkataan telah berkembang untuk menggambarkan bagimana steak mereka dimasak. Dalam urutan dari mentah sampai matang:
- Mentah – belum dimasak. Steak tidak dimakan atau dipesan dalam bentuk ini, kecuali dalam makanan khusus, seperti steik tartare.
- jarang biru atau sangat jarang – Dimasak sangat cepat; luarnya terbakar, namun bagian dalam tidak termasak hanya dihangatkan. Steak akan berwarna merah di bagian dalam.
- jarang – luarnya abu-abu-kecoklatan, dan bagian tengah berwarna merah dan bagian antara luar dan tengah berwarna merah muda.
Steak atau hidangan daging ini memang begitu menggiurkan. Mengunyah potongan daging lembut berpadu dengan segarnya sayuran serta saus yang memberikan sensasi rasa gurih tentunya sangat menyenangkan. Itulah sebabnya ada begitu banyak orang yang gemar makan steak.
Banyak konsumsi steak bisa kena kanker
Namun sebuah penelitian yang dilansir dari healthmeup.com mengatakan bahwa sebaiknya Anda mengurangi konsumsi steak atau daging merah. Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal online Proceedings of the National Academy of Sciences mengatakan bahwa di dalam daging merah terdapat Neu5Gc, sejenis senyawa gula yang sebaiknya tidak dikonsumsi manusia karena mampu meningkatkan peradangan dan menyebabkan kanker.
Lebih lanjut para peneliti kemudian meneliti tikus yang diberikan suntikan Neu5Gc. Hasilnya, di dalam tubuh mereka ditemukan bibit sel kanker bahkan pembentukan sel kanker ini berlangsung dengan cepat.
Kemudian, para peneliti juga menemukan bahwa Neu5Gc yang terserap ke dalam jaringan manusia langsung bereaksi cepat dengan menciptakan peradangan. Peradangan ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh terus menciptakan antibodi untuk melawan Neu5Gc yang tertelan. Peradangan kronis mampu menyebabkan pembentukan tumor.
“Memang benar bahwa daging merah merupakan sumber zat besi serta nutrisi lainnya yang penting untuk pertumbuhan serta kesehatan tubuh manusia. Namun Anda juga harus memperhatikan kuantitas yang Anda konsumsi,” ujar Dr Ajit Varki, profesor di bidang sel dan molekul dari University of California.