Diabetic family management, jika seorang laki-laki menderita diabetes dan mempunyai anak perempuan atau laki-laki, maka ketika istrinya hamil anak-anaknya juga berisiko untuk menderita diabetes. Ini seperti sebuah jaring laba-laba yang saling bertautan satu sama lain. Singkatnya, diabetes adalah penyakit yang bisa dijangkiti seluruh anggota keluarga.
Diabetes bisa dianggap sebagai penyakit keluarga, meski bukan penyakit kejam yang mematikan seperti hemofilia yang merenggut separuh generasi ratu Inggris. Selain itu, karena hampir semua anggota keluarga punya faktor risiko untuk menderita penyakit ini, maka pada umumnya penyebab kejadian diabetes adalah masalah pola hidup yang dibentuk sejak kecil di dalam keluarga. Oleh karena itu, satu-satunya solusi untuk memutus dan menangani masalah diabetes ini adalah dengan membentuk tim kesehatan keluarga yang beranggotakan seluruh anggota keluarga. Dengan adanya tim tersebut diharapkan akan bisa diterapkan diabetic family management.
Penelitian sampai saat ini menunjukkan bahwa kepatuhan, kualitas hidup, dan kontrol glikemik dapat ditingkatkan jika intervensi perilaku secara rutin dilaksanakan sebagai bagian dari perawatan standar. Penelitian lain menyebutkan bahwa penderita DM seringkali mengalami kesulitan untuk menerima diagnosis DM terutama ketika pasien mengetahui bahwa hidupnya diatur oleh diet, obat-obatan, dan insulin, biasanya pasien berada pada tahap kritis yang ditandai oleh ketidakseimbangan fisik, sosial, dan psikologis. Hal ini bisa berlanjut menjadi perasaan gelisah, takut, cemas, dan depresi.
Dukungan dari keluarga (suami/istri) akan membawa ketentraman bagi pasien dan mengurangi depresi. Suami atau istri dapat memainkan peranan yang aktif dalam memberikan dukungan fisik dan dorongan moral kepada pasien. Sebuah penelitian di Puskesmas Trucuk Kabupaten Klaten menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan tingkat depresi pada penderita DM.
Sementara program family diabetic management diarahkan untuk tujuan pengobatan DM adalah mempertahankan kesehatan dengan mengendalikan gula darah dan mencegah atau menunda terjadinya komplikasi diabetik.
Terdapat 4 pilar penatalaksanaan DM, yaitu: (1) edukasi, (2) nutrisi, (3) latihan jasmani, (4) intervensi farmakologis. Pilar pertama adalah edukasi. Pengetahuan memegang peranan yang penting dalam perawatan penderita diabetes. Oleh karena itu, rutinlah mencari informasi dari dokter atau buku-buku kesehatan yang membahas tentang diabetes.
Dari keempat pilar tersebut, pilar intervensi farmakologis ditempatkan di urutan terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa intervensi obat itu adalah solusi terakhir setelah pilar ketiga tidak bisa lagi memberikan hasil yang optimal. Edukasi, pengelolaan nutrisi, dan latihan jasmani hendaknya menjadi langkah preventif dan solutif yang bisa dilakukan secara mandiri oleh penderita dan keluarga. Keempat pilar tersebut akan dijabarkan dengan lebih jelas di bab-bab selanjutnya.
Diabetic family management
Di bawah ini tercantum tabel kriteria pengendalian DM yang bisa menjadi acuan keluarga untuk merawat penderita.
Kriteria Pengendalian Diabetes Melitus
Baik | Sedang | Buruk | |
Glukosa darah puasa (mg/dl) | 80 – 109 | 110 – 125 | ≥ 126 |
Glukosa darah 2 jam (mg/dl) | 80 – 144 | 145 – 179 | ≥ 180 |
A1C (%)Kolesterol Total (mg/dl)Kolesterol LDL (mg/dl)Kolesterol HDL (mg/dl)TrigliseridaIMT (kg/m2) | < 6.5< 200< 100> 45> 15018.5 – 22.9 | 6.5 – 8200 – 239100 – 129150 – 19923 – 25 | > 8≥ 240≥ 130≥ 200≥ 25 |
Tekanan Darah | < 130/80 | 130 – 140 / 80 – 90 | > 140/90 |
Adapun kegiatan yang harus dilakukan antara lain:
- Menyediakan perawatan berkesinambungan, terutama ketika harus pindah domisili atau keluar kota. Idealnya perawatan tersebut dilakukan oleh para dokter dan perawat yang sama. Namun jika hal ini tidak memungkinkan, para dokter atau perawat yang ditemui harus mengetahui riwayat medis dan latar belakang Anda sebelumnya.
- Terus tinjau program perawatan dan tujuan manajemen diabetes Anda bersama tim kesehatan dan keluarga, yaitu dengan sering mengadakan sharing dengan dokter kepercayaan tentang perkembangan penyakit dan perawatan yang telah dilakukan keluarga selama ini. Dengan demikian, masukan dan kritik dari dokter akan mencerahkan rencana perubahan pola hidup selanjutnya.
- Selalu mencoba memandirikan penderita untuk mengelola diet dan suntikan insulin atau obat agar penderita bisa merasa nyaman dan sehat di mana saja ia berada, terlebih ketika sedang tidak ada keluarga yang menemani.
- Mengatur saran sebelum dan sesudah kehamilan bersama dengan tim rumah sakit kebidanan jika Anda berencana untuk hamil.
Di bab sebelumnya telah disebutkan bahwa jika seorang laki-laki menderita diabetes dan mempunyai anak perempuan atau laki-laki, maka ketika istrinya hamil anak-anaknya juga berisiko untuk menderita diabetes. Ini seperti sebuah jaring laba-laba yang saling bertautan satu sama lain. Singkatnya, diabetes adalah penyakit yang bisa dijangkiti seluruh anggota keluarga.
Diabetes bisa dianggap sebagai penyakit keluarga, meski bukan penyakit kejam yang mematikan seperti hemofilia yang merenggut separuh generasi ratu Inggris. Selain itu, karena hampir semua anggota keluarga punya faktor risiko untuk menderita penyakit ini, maka pada umumnya penyebab kejadian diabetes adalah masalah pola hidup yang dibentuk sejak kecil di dalam keluarga. Oleh karena itu, satu-satunya solusi untuk memutus dan menangani masalah diabetes ini adalah dengan membentuk tim kesehatan keluarga yang beranggotakan seluruh anggota keluarga. Dengan adanya tim tersebut diharapkan akan bisa diterapkan diabetic family management.
Penelitian sampai saat ini menunjukkan bahwa kepatuhan, kualitas hidup, dan kontrol glikemik dapat ditingkatkan jika intervensi perilaku secara rutin dilaksanakan sebagai bagian dari perawatan standar. Penelitian lain menyebutkan bahwa penderita DM seringkali mengalami kesulitan untuk menerima diagnosis DM terutama ketika pasien mengetahui bahwa hidupnya diatur oleh diet, obat-obatan, dan insulin, biasanya pasien berada pada tahap kritis yang ditandai oleh ketidakseimbangan fisik, sosial, dan psikologis. Hal ini bisa berlanjut menjadi perasaan gelisah, takut, cemas, dan depresi.
Dukungan dari keluarga (suami/istri) akan membawa ketentraman bagi pasien dan mengurangi depresi. Suami atau istri dapat memainkan peranan yang aktif dalam memberikan dukungan fisik dan dorongan moral kepada pasien. Sebuah penelitian di Puskesmas Trucuk Kabupaten Klaten menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan tingkat depresi pada penderita DM.
Sementara program family diabetic management diarahkan untuk tujuan pengobatan DM adalah mempertahankan kesehatan dengan mengendalikan gula darah dan mencegah atau menunda terjadinya komplikasi diabetik.
Terdapat 4 pilar penatalaksanaan DM, yaitu: (1) edukasi, (2) nutrisi, (3) latihan jasmani, (4) intervensi farmakologis. Pilar pertama adalah edukasi. Pengetahuan memegang peranan yang penting dalam perawatan penderita diabetes. Oleh karena itu, rutinlah mencari informasi dari dokter atau buku-buku kesehatan yang membahas tentang diabetes.
Dari keempat pilar tersebut, pilar intervensi farmakologis ditempatkan di urutan terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa intervensi obat itu adalah solusi terakhir setelah pilar ketiga tidak bisa lagi memberikan hasil yang optimal. Edukasi, pengelolaan nutrisi, dan latihan jasmani hendaknya menjadi langkah preventif dan solutif yang bisa dilakukan secara mandiri oleh penderita dan keluarga. Keempat pilar tersebut akan dijabarkan dengan lebih jelas di bab-bab selanjutnya.
Di bawah ini tercantum tabel kriteria pengendalian DM yang bisa menjadi acuan keluarga untuk merawat penderita.
Kriteria Pengendalian Diabetes Melitus
Baik | Sedang | Buruk | |
Glukosa darah puasa (mg/dl) | 80 – 109 | 110 – 125 | ≥ 126 |
Glukosa darah 2 jam (mg/dl) | 80 – 144 | 145 – 179 | ≥ 180 |
A1C (%)Kolesterol Total (mg/dl)Kolesterol LDL (mg/dl)Kolesterol HDL (mg/dl)TrigliseridaIMT (kg/m2) | < 6.5< 200< 100> 45> 15018.5 – 22.9 | 6.5 – 8200 – 239100 – 129150 – 19923 – 25 | > 8≥ 240≥ 130≥ 200≥ 25 |
Tekanan Darah | < 130/80 | 130 – 140 / 80 – 90 | > 140/90 |
Adapun kegiatan yang harus dilakukan antara lain:
- Menyediakan perawatan berkesinambungan, terutama ketika harus pindah domisili atau keluar kota. Idealnya perawatan tersebut dilakukan oleh para dokter dan perawat yang sama. Namun jika hal ini tidak memungkinkan, para dokter atau perawat yang ditemui harus mengetahui riwayat medis dan latar belakang Anda sebelumnya.
- Terus tinjau program perawatan dan tujuan manajemen diabetes Anda bersama tim kesehatan dan keluarga, yaitu dengan sering mengadakan sharing dengan dokter kepercayaan tentang perkembangan penyakit dan perawatan yang telah dilakukan keluarga selama ini. Dengan demikian, masukan dan kritik dari dokter akan mencerahkan rencana perubahan pola hidup selanjutnya.
- Selalu mencoba memandirikan penderita untuk mengelola diet dan suntikan insulin atau obat agar penderita bisa merasa nyaman dan sehat di mana saja ia berada, terlebih ketika sedang tidak ada keluarga yang menemani.
- Mengatur saran sebelum dan sesudah kehamilan bersama dengan tim rumah sakit kebidanan jika Anda berencana untuk hamil.
Diabetic family management
Demikian info diabetic family management, semoga bermanfaat untuk Anda.