Kejang otot. Penguatan (sekumpulan) otot berkesinambungan (hitungan menit hingga hari) yang involunter, tak cocok, reversible, berkaitan dengan aktivitas yang berlebihan dari motor-motor unit atau perubahan-perubahan dalam eksibilitas serabut-serabut otot.
Epidemiologi
Angka cedera (termasuk kejang otot) pada pemain sebak boal sebesar 36,5 per 10 ribu.
Penyebab
Umumnya kejang otot terjadi karena :
- Kelelahan, posisi-posisi tertentu (misalnya sikap tubuh yang salah)
- Aktivitas fisik yang berlebihan, berat, dan berulang
- Kurangnya suplai darah dan oksigen yang sementara (anoksiatemporer) di otot
- Udara yang sangat dingin
- Cedera fisik, seperti patah tulang atau keselo
- Interaksi atomoxetine dengan tipe antideprsan tertentu seperti golongan inhibitor monoamine oksidase (MAO) dapat menyebabkan kejang otot
- Pada penderita nyeri kronis, pergerakan sederhana seperti membengkokkan sesuatu dapat memicu kejang otot
Gejala & Tanda
Kejang otot ditandai dengan ketidaknormalan aktivitas otot, berupa kelemahan otot, pengecilakan otot, pembengkakan otot, kekakuan otot. Kejang otot dapat disertai rasa nyeri.
Kejang otot
Pemeriksaan Penunjang
Pada kram otot berulang, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti pemantauan enzim otot, EMG, mikroskopis, analisis biokimiawi, ischemic exercise test. Umumnya semua pemeriksaan hasilnya normal, kecuali biopsy otot yang menunjukkan perubahan spesifik minimal.
Terapi/Solusi
Masase dan peregangan hebat otot yang spasme efektif mengatasi kram.
Obat-obatan antikolinergik mampu menghambat aksi neurotransmitter asetilkolin. Obat ini digunakan untuk mengurangi kejang otot di usus, paruparu, kandung kemih, dan otot-otot mata. Quinine, fenitoin, lioresal, amitriptilin efektif mengurangi kram. Terkadang dokter meresepkan obat golongan benzodiazepine untuk mengatasi kejang otot.
Pencegahan
Pencegahan kejang otot sebelum / sesudah berolahraga adalah dengan melakukan pemanasan, peregangan, pendinginan, senam.
Tahukah Anda?
- Beberapa cabang olahraga yang dapat dijumpai kejang otot, misalnya lari, renag, senam, balet, voli, tenis
- Kejang otot sering dijumpai pada penyakit /gangguan seperti tetanus, nyeri kepala tegang otot, miopati, penyakit motorneuron, neuropati perifer, hipokalsemia, hipomagnesemia, dystonia (kejang otot karena kontraksi simultan dari kelompok otot), tortikolis spasmodik (nyeri yang hilang timbul atau kejang) yang terus-menerus di otot leher, salah satu penyebabnya adalah fenotiazin), spasmofilia, dyskinesia akibat obat
Kejang otot
Demikian informasi tentang kejang otot, semoga bermanfaat untuk Anda.