Organik, mendekatkan diri kepada Tuhan sang pencipta. Mengacu pada asal katanya, yaitu organism, yang berarti makhluk hidup (living entity), dapat disimpulkan bahwa kata organik itu juga mengandung arti mengangkat nilai kehidupan yang dialami oleh manusia, terhadap dirinya sendiri dan terhadap lingkungan di sekitarnya.
Dalam kaitan ini, setidaknya ada dua hal penting. Pertama adalah dirinya sendiri, yaitu segala hal yang berkaitan dengan kemampuannya sendiri, mencakup kelebihannya, kekurangannya, kelemahannya, kesanggupannya, ketidakmampuannya, kesukaannya, kekuatannya, kehebatannya, dan sebagainya. Kedua, adalah lingkungannya, yaitu segala hal yang berada di sekitarnya, baik itu manusia, hewan, tumbuhan, dan semua hal yang terdapat di lingkungan yang mengitarinya.
Dua hal terpenting inilah yang kemudian menjadi komponen utama di dalam pembentukan diri setiap individu, baik sebagai makhluk social maupun sebagai makhluk organik. Dengan mengetahui, memahami, dan mendalami dua hal terpenting ini, seseorang akan dapat melakukan segala hal yang dia inginkan, dia idamkan. Sejatinya, inilah yang menjadi esensi utama mengapa seseorang atau sebuah organisasi perlu mengembangkan norma-norma hidup secara organik.
Organik, mendekatkan diri kepada Tuhan sang pencipta
Dengan mengingat dua hal terpenting tersebut, seseorang tidak mungkin dapat melepaskan diri dari kehadiran Tuhan yang menciptakan semua hal tersebut. Berkat penciptaan Tuhanlah, seorang manusia dan organisasi memiliki segala kelebihan dan kekurangannya. Berkat kuasa Tihanlah sebuah lingkungan yang mengiringi kehidupan seseorang (termasuk organisasi) bisa terbentuk, yang jika ditelusuri, semuanya bermuara pada kuasa alam (natural of law). Sementara, kita tahu bahwa kuasa alam sejatinya adalah Kuasa Tuhan.
Oleh karena itu, menerapkan sikap hidup organik dalam setiap aspek kehidupan sesungguhnya adalah suatu sikap mendekatkan diri kepada Tuhan, Sang Pencipta. Menghargai diri sendiri, menghargai lingkungan sekitar, dan menjaganya dengan penuh kasih, bisa diartikan bahwa sejatinya seseorang tersebut juga sedang memuliakan Tuhan Yang Maha Pencipta.
Dengan berperilaku secara organik, niscaya seseorang bisa lebih memahami dirinya sendiri karena lebih bersahabat dengan alam atau universe sehingga dalam kesehariannya, dia akan dapat menghasilkan karya-karya yang baik dan lebih bermakna. dan dengan berperilaku yang selaras dengan alam ini, otomatis setiap individu akan menjadikan dirinya tidak merugikan orang lain, bahkan bermanfaat positif bagi orang lain serta lingkungan di sekitarnya, secara langsung maupun tidak langsung.
Organik, mendekatkan diri kepada Tuhan sang pencipta
Demikian informasi tentang organik, mendekatkan diri kepada Tuhan sang pencipta, semoga bermanfaat untuk Anda.