Organik, pengertian dan kriteria. Menurut pandangan para ahli, cara hidup selaras dan seimbang dengan alami ini diistilahkan dengan cara hidup organik. Pengertian organik ini, antara lain berasal dari akar kata organism, atau makhluk hidup (living entity), yang berarti segala sesuatu yang hidup atau berasal dari makhluk hidup. Di dalam kata organism ini tercakup semua unsur kehidupan: hewan, tanaman, dan segala macam tumbuhan, termasuk mikro-organisme yang dapat berdampingan dalam merespons setiap bentuk atau rangsangan dari luar maupun perkembangan yang disebabkan oleh adanya system reproduksi dan pertumbuhan secara alami – dengan cara menyesuaikan secara unik, stabil, dan seimbang dalam mekanisme yang dinamis dan konstan atau terus-menerus (homeostasis).
Pemahaman lain tentang arti dan makna organik juga bisa dilihat dari lawan kata atau anonimnya, yaitu anorganik. Dalam konteks ini, anorganik dapat digunakan untuk menjelaskan zat atau bahan berupa benda mati, yang meskipun berasal dari makhluk hidup, sudah melalui beberapa tahap dan berbagai macam proses, baik secara alami maupun buatan manusia, sehingga sudah tidak murni atau sesuai dengan bentuk aslinya.
Organik, pengertian dan kriteria
Organik dalam keseharian
Dalam keseharian, kita banyak menemukan rangkaian kata organik. Dari sini kita bisa memahami luasan arti kata dan kriteria organik yang multidimensi karena memang ada banyak bentukan kata organik dalam berbagai macam perumusan.
Yang lebih mudah dan sederhana untuk menggambarkan dan membedakan bahan organik dan anorganik adalah dengan merujuk pada asal kata organik yang berarti ‘bisa dicerna (digestible)’ dan anorganik yang berarti ‘tidak bisa dicerna (indigestible)’. Atau dengan menggunakna istilah composable (bisa diurai) dan indecomposable (tidak bisa diurai).
Penggunaan kata “bisa dicerna” dan “tidak bisa dicerna” untuk menggambarkan pengertian antara organik dan anorganik secara sederhana dapat menjelaskan banyak hal dengan cukup baik.
Dengan demikian, contoh bahan organik, misalnya, adalah hutan, daun, buah, hewan, tanaman. Benda-benda ini adalah benda yang masih hidup sehingga jarang disebut organik meski dalam arti sebenarnya memang seperti itu. Namun, ketika isi hutan ditebang dan menjadi kayu gelondongan, daun menjadi kompos, buah menjadi bahan pakan, hewan dan tanaman menjadi sumber nutrisi, maka disini kriteria organic menjadi lebih jelas lagi. Bahan-bahan tersebut menjadi mudah untuk dicerna dan dikomposkan, walaupun untuk mencerna dan mengomposkannya diperlukan bantuan proses alam lagi. Bantuan alam atau proses alam yang terjadi secara sederhana dan dalam waktu yang relatif singkat dalam mencerna dan mengomposkan bahan-bahan inilah yang kemudian membentuk pengertian kata organik ini.
Sementara itu, contoh bahan anorganik adalah batu, besi, kapur, dan minyak bumi. Benda-benda ini adalah benda yang tersedia di alam. Namun, meskipun sudah melalui suatu proses alami, tetap tidak dapat “dicerna dan dikomposkan” secara sederhana oleh proses alam, sehingga kriteria anorganik melekat atau dapat dilekatkan di dalamnya.
Organik, pengertian dan kriteria
Demikian info tentang organik, pengertian dan kriteria. Semoga bermanfaat untuk Anda.